Senin, 10 Juni 2013

Utsz Tafa’ul Amri: Densus 88 jangan asal Menduga



Utsz Tafa’ul Amri: Densus 88 jangan asal Menduga
Lombok Gencarnya Densus 88 dalam mengatasi masalah teroris di nusantara ini menjadi pusat perhatian media, seperti yang di beritakan detik.com (15/5/13) tentang “Teroris abu Roban Rencanakan aksi di pilpres 2014
Pimpinan Ponpes Darusy syfaa’Lombok Timur ustz tafa’ul Amri mempertanyakan soal data densus 88 terkait struktur dan kaitan-kaitan teroris yang ada di Indonesia. “Densus dapat data dari
mana?” dengan tanda Tanya melalui pesan singkatnya bebrapa waktu lalu kepada media ini.
dalam edisi tersebut, detik.com ini membeberkan bahwa Abu Roban yang telah tewas karena ulah keberutalan densus 88 dan memiliki jaringan struktur yang kuat dan memiliki target jangka panjang maupun jangka pendek.
tim almarhum terduga teroris Abu Roban di nilai akan bangun kerjasamanya atau menjalin kerjasama dengan kelompok Mujahiddin lokal Indonesia, yaitu di Makassar, Poso, dan NTB
Utsz Tafa’ul yang juga Pembina Majlis Mujahidin Indonesia Wilayah NTB ini mempertanyakan kembali “yang di maksud abu roban itu Mujahidin mana? Apakah majelis mujahidin atau yang yang lain supaya jelas tidak menduga-duga, karena Majlis mujahidin tidak terkait dengan mereka (red: Abu Roban) baik secara struktur maupun pribadi” tegasnya melalui pesan singkat. (rd)
Sebelumnya detik.com melansirkan tetang:
Teroris Abu Roban Rencanakan Aksi di Pilpres 2014

Abu Roban, tersangka teroris yang tewas di Batang pekan lalu, merupakan pelaku teror yang menjadi incaran Densus 88/Antiteror. Abu Roban alias Bambang Nangka dan sederet alias lainnya diketahui melakukan serangkaian perampokan untuk membiayai aksi terornya, termasuk merencanakan aksi saat Pemilihan Presiden 2014.

Hal ini terungkap dari paparan tim Densus 88/Antiteror dalam pertemuan bersama Wakil Kapolri Komjen Nanan Sukarna beserta beberapa pimpinan media dan Dewan Pers, di Graha CIMB Niaga, Jl Jenderal Sudirman, Rabu (15/5/2013).

Serangkaian aksi perampokan Abu Roban dan kelompoknya itu diketahui berdasarkan hasil penyidikan kepolisian. Dari situ terlihat rencana yang disusun, yaitu rencana jangka panjang dan jangka pendek.

Rencana jangka pendek, kelompok Abu Roban berupaya mengumpulkan logistik sebanyaknya berupa dana atau uang, persenjataan, amunisi, serta perekrutan anggota baru.

"Hal ini persiapan dalam rangka rencana aksi teror yang akan dilaksanakan saat momentum Pilpres 2014," kata salah seorang personel Densus 88 dalam paparannya, Rabu (15/5/2013).
Kelompok ini pun dalam rencana jangka pendeknya berupaya membuat usaha nyata guna memenuhi kesejahteraan anggota Mujahiddin Indonesia Barat (MIB). Usaha tersebut berupa penanaman pohon pisang Ambon di lahan seluas 2 hektare dan penjualan baju-baju bekas di Kendal.
"Serta menjalin kerjasama dengan kelompok Mujahiddin lokal Indonesia, yaitu di Makassar, Poso, dan NTB," kata personel tersebut.
Selain rencana jangka pendek, kelompok ini memiliki rencana jangka panjang, yaitu terwujudnya tujuan kelompok Mujahiddin Indonesia Barat (MIB), yaitu tegaknya Khalifah Islamiyah di Indonesia. Serta menjalin hubungan dengan Mujahidin luar negeri dengan maksud jika terjadi perang, Mujahiddin luar negeri membantu kelompok MIB.(ahy/mpr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar